Â
GAMBARAN UMUM DESA
Â
2.1Â Â Â Â Â KONDISI DESA PANYOCOKAN
2.1.1Â Â SEJARAH DESA
Bermula dari sebuah kampung pasir pangilo dan penduduk yang gagah perkasa bernama H. A Wanadipura diangkat oleh penduduk dari tiga Kampung antara lain Kampung Pasir Pangilo, Pasir Hangasa dan Pasir Eurih, dari ketiga pasir tersebut disatukan dan namanya diganti menjadi Kadameteng yang berarti Kada = Gagah, Meteng = Perkasa, dimana pada waktu itu status tanah yang digunakan penduduk Kadameteng itu seluruhnya adalah kepunyaan H.A Wanadipura, yang oleh karenanya keadaan masyarakat pada waktu itu merasa aman dan tertram.
Pada tahun 1774 M oleh pemerintah Hindia Belanda, kampung Kadameteng disyahkan menjadi Desa Kadameteng yang di pimpin H.A Wanadipura sebagai Kepala Desa sampai tahun 1803 M, dan selanjutnya untuk meneruskan pemerintahan di serahkan kepada putranya yang bernama Elam Surajane yang mendapat julukan rakyat Embah Petinggi.
Konon menurut ceritera dari salah seorang tokoh yang dianggap sebagai sejarawan, pada masa pemerintahan Embah Petinggi di salah satu pendopo pernah diadakan pameran buah-buahan, dan Embah Petinggi mengirimkan satu buah durian yang besarnya kurang lebih 30 cm dengan panjang 50 cm, pada waktu durian yang dibawa oleh Embah Petinggi akan dibelah, durian tersebut tidak terbelah sekalipun menggunakan peralatan yang sangat tajam, sampai ahirnya kemudian Kanjeng Dalem Bandung memanggil Embah Petinggi yang harus membelah buah durian yang dibawanya tersebut, dan dengan kesaktian yang dimiliki oleh Embah Petinggi durian tersebut dapat terbelah dengan mudah, melihat hal itu semua yang hadir merasa kagum pada kegagahan Embah Pertinggi.
Selang beberapa waktu setelah durian itu terbelah, semua yang hadir merasa heran dan hampir tidak percaya, karena melihat keanehan pada buah durian itu, buah durian itu tidak berisi buah layaknya buah durian namun berisi secarik kertas dengan bertuliskan “ KADU AGUNG “, melihat tulisan pada kertas yang diambil dari dalam buah durian itu Kanjeng Dalem pada saat itu juga menyuruh untuk mengganti nama Kadameteng menjadi Kadu Agung, dengan demikian pada waktu Kadameteng berubah nama menjadi Kadu Agung.
Setelah pameran buah-buahan itu selesai, selang beberapa waktu disebelah timur Bandung di daerah pesawahan terjadi kekacauan yang dilakukan oleh sekelompok pengacau yang pada saat itu sering disebut karaman (sekelompok penjahat) yang dipimpin oleh salah seorang penduduk Ujung Berung yang konon menurut ceritera orang tersebut gagah perkasa, dan selalu mengganggu ketentraman masyarakat, karena pada saat itu keamanan penduduk merasa terganggu, Kanjeng Dalem mengumumkan kepada petinggi petinggi Kabupaten Bandung untuk menumpas dan melenyapkan karaman – karaman tersebut, namun para petinggi tidak ada yang sanggup untuk menumpasnya , sampai akhirnya Kanjeng Dalem memberi tugas pada Embah Petinggi yang nama sebenarnya adalah Elam Surajane dari Desa Kadu Agung.
Demi menyelamatkan warga masyarakat serta tugas dari Kanjeng Dalem, Embah Petinggi (Elam Surajane) berangkat menuju karaman – karaman tersebut dengan hanya membawa senjata Kadu Agung pemberian Kanjeng Dalem yang diiringi dan disaksikan langsung oleh Kanjeng Dalem beserta petinggi lainnya.
Setelah tiba disebuah tegalan gubug yang dianggap sebagai tempat perkumpulan para karaman, merasa ada yang datang menghampiri, para karaman tersebut langsung menyerang Embah Petinggi dengan senjata ampuhnya kata orang sunda (sapakarang-sapakarangna), namun Embah Petingi tetap tangguh, yang akhirnya peminpin karaman tersebut dapat dikalahkan dan ditaklukan dengan senjata ampuhnya sendiri yaitu sebuah Wesi Kuning, Â karena sudah merasa kalah oleh Embah Petinggi (Elam Surajane), pemimpin karaman tersebut menyerahkan Wesi Kuning beserta sebuah pedang kepada Embah Petinggi (Elam Surajane), lalu mereka semua kembali ke tempat asalnya yaitu Ujung Berung dan berikrar atas kekalahannya di depan semua warga masyarakat pada waktu itu.
 Semenjak itulah Kabupaten Bandung menjadi aman dan tentram, sebagai hadiah dari Kanjeng Dalem untuk keberhasilan Embah Petinggi (Elam Surajane) Kanjeng Dalem memberikan nama kampung  Desa Panyocokan.
Desa Kadameteng atau Kadu Agung pada tahun 1796 M, dibagi menjadi Dua Desa yang masing – masing bernama Desa Kadameteng dan Desa Pasir Hangasa yang dipimpin oleh masing – masing Kepala Desa yaitu Eyang Petinggi (Elam Surajane) sebagai Kepala Desa Kadameteng sampai dengan 1812 M, dan Bakhri sebagai  Kepala Desa Pasir Hangasa sampai dengan tahun 1824 M.
Pada tahun1924 Desa Kadameteng dan Desa Pasir Hangasa di satukan menjadi Desa Panyocokan yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Raden Tirtawijaya.
Semasa pemerintahannya Desa Panyocokan telah berhasil membeli sebidang tanah kas Desa (carik) yang luasnya mencapai 6.670 ha, dari hasil swadaya masyarakat berupa simpanan padi dilumbung Desa, untuk di gunakan sebagai penghasilan Kepala Desa beserta Perangkatnya.
Masa bhakti R. Tirtawijaya sebagai Kepala Desa Panyocokan yaitu 1924 - 1942, selanjutnya dari tahun 1942 - 1951 pemerintahan Desa Panyocokan dipimpin oleh putranya yang bernama R. Harun Purnawijaya, dan dari tahun 1951 - 1969 Pemerintahan Desa Panyocokan di pimpin oleh seorang Kepala Desa terpilih bernama Endi Natamiharja, dari tahun 1969 s/d 1983 pemerintahan Desa Panyocokan di pimpin oleh seorang kepala desa terpilih bernama H. Ii Ishak berasal dari salah seorang Kepala Sekolah Dasar Negri Ciwidey III.
Berkat Keuletan dan keterampilan bapak H. Ii Ishak selama menjadi Kepala Desa Panyocokan, dalam melaksanakan tugasnya sebagai administratur pemerintahan, administratur pembangunan, dan administratur kemasyarakatan dari mulai pelita I,II dan III, Desa Panyocokan dapat meraih penghargaan sebagai juara ke-1 (satu) lomba Desa Daerah Tingkat II Kabupaten Bandung pada tahun 1977 / 1978, serta meraih penghargaan sebagai Juara 2 (dua) pada lomba Desa tingkat Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan sebutan Desa Swasembada Tingkat Tiga.
Pada bulan Nopember 1983 Bapak H. Ii Ishak berhenti dengan hormat dari jabatan Kepala Desa Panyocokan, dikarenakan adanya peraturan pemerintah/Undang-undang No 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa dan Peraturan Mentri Dalam Negeri No 06 tahun 1981 tentang tata cara pemilihan, pengesahan, pengangkatan, pemberhentian sementara dan pemberhentian kepala Desa Pasal 28 Bagian C berakhir masa jabatannya.
Selajutnya menurut silsilah keturunan dari ketiga orang yang berjasa menyebarkan agama Islam dan membuka daerah Ciwidey/Kadu Agung/Pekemitan adalah
- Keturunan dari Eyang Maulana Yusuf
- Keturunan Eyang Maulana Muhammad
- Keturunan Pangeran Ketib Salim dari daerah Banten
           Para keturunan tersebut, terbagi untuk menempati beberapa daerah sampai akhir hayatnya, sebagai berikut:
- Eyang Ngaben Wangsa Dinata di Cidaun ;
- Eyang Jaga Satru di Patenggang ;
- Eyang Rangga Sadana di Kadu Agung Ciwidey ;
- Eyang Dipanata di Naringgul Cianjur ;
- Eyang Camat Nata Wiguna di Cihareuday.
- A Wanadipura Kadameteng.
Diperkirakan masa tahun penyebaran agama Islam sampai dengan membuka daerah Panyocokan kurang lebih pada Tahun 1774-1796 Masehi.
SILSILAH KEPALA DESA KADAMETENG
- Wanadipura 1774 s/d 1803
- Elam Surajene 1803 s/d 1812
- Kalsawidjaja 1812 s/d 1826
- Muhajat 1826 s/d 1846
- Markom 1846 s/d 1869
- Ali Wanadipura 1869 s/d 1894
- A Salam s 1894 s/d 1912
- Ranudipura 1912 s/d 1913 Pjs
- Madsan 1913 s/d 1915
- Madasim Manadjadja 1915 s/d 1924
SILSILAH KEPALA DESA PASIR HANGASA
- Bakri 1769 s/d 1828
- Djaelani 1828 s/d 1857
- Abrurahman 1857 s/d 1884
- Atmawijaya 1884 s/d 1914
- Tirtawidjaja 1914 s/d 1924
SILSILAH KEPALA DESA PANYOCOKAN
- Tirtawidjaja 1924 s/d 1942
- H. Purnawidjaja 1942 s/d 1951
- Endi Natamiharja 1951 s/d 1969
- Ii ishak 1970 s/d 1983
- Uyu Somantri 1983 s/d 1984 PJS
- Nana Rusmana 1985 s/d 1993
- U Taryana 1993 s/d 2001
- Daud Hidayat 2001 s/d 2007
- Asep Dadi 2007 s/d 2013
- Asep Dadi 2013 s/d 2019
- Dadan, S.Pd.I 2019-2025 (Kepala Desa Sekarang)
Â
2.1.2Â Â Â Â Â DEMOGRAFI DAN GEOGRAFIS DESAÂ Â Â Â
- Letak dan Batas Desa
Desa Panyocokan termasuk wilayah Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung dengan luas wilayah 3.892 km⊃2; ( 389.172 Ha) atau 11.01Úri luas Kecamatan dan berada di dataran tinggi atau pegunungan yang membuat suhu udara di Desa Panyocokan cukup sejuk dengan suhu berkisar anatara 16° celcius - 25° celcius dengan curah hujan berkisar antara 3000-5000 mm dan suhu terendah terjadi pada antara bulan juli sampai bulan januari.
Berdasarkan letak geografis, Desa Panyocokan terletak antara 10.46025085 Bujur Timur dan 7.09015691 Lintang Selatan dengan ketinggian rata-rata 1122 m di atas permukaan laut.
Jarak antara Kantor Desa Panyocokan dengan Kantor Kecamatan Ciwidey + 5,8 Km dengan waktu tempuh 20 menit, untuk jarak ke Kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung + 14 Km dengan waktu tempuh 31 menit, sedangkan untuk jarak ke Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat + 41 Km dengan waktu tempuh sekitar 63 menit.
 Batas Wilayah Desa Panyocokan sebagai Berut :
- Sebelah Utara : Desa Nengkelan
- Sebelah Selatan : Desa Ciwidey
- Sebelah Barat : Desa Lebakmuncang
- Sebelah Timur : Kecamatan Pasirjambu
Â
Secara visualisasi, wilayah administratif Desa Panyocokan dapat dilihat pada peta sebagai beriku
PETA DESA
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
- Hidrologi dan Klimatologi
Berdasarkan hidrologinya, aliran-aliran sungai yang ada di wilayah Desa Panyocokan membentuk pola, mata air utama yang dapat digunakan sebagai sumber air bersih dan sumber air untuk pertanian yang terdapat di Desa Panyocokan diantaranya adalah sebagai berikut :
- Sungai Cigadog
- Sungai Terusan Cigedig
- Sungai Cihajuang Beureum
- Sungai Cipanglay
- Sungai Cikawung
Selain itu, mata air utama yang dapat digunakan sebagai sumber air bersih dan sumber air untuk pertanian yang terdapat di Desa Panyocokan diantaranya adalah sebagai berikut :
- Mata Air  yang terdapat di Kampung Mekarjaya
- Mata Air yang terdapat di Kampung Awisurat
- Mata Air yang terdapat di Kp. Panyocokan
Berikut ini sumber air bersih yang aktif saat musim kemarau dan musim penghujan :
SUMBER AIR BERSIH |
MUSIM HUJAN |
MUSIM KEMARAU |
Sumur Pompa |
299 unit |
218 unit |
Sumur Gali |
2.054 unit |
815 unit |
Mata Air |
3 lokasi |
3 lokasi |
Sungai |
1 |
3 lokasi |
Artesis |
lokasi |
1 lokasi |
Â
2.1.2.3 Â Pemanfaatan Lahan
Pada umumnya, lahan yang terdapat di Desa Panyocokan digunakan secara produktif dan hanya sedikit saja yang tidak dipergunakan. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Desa  Panyocokan memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap untuk diolah.
Berikut ini Luas Lahan menurut Jenis Penggunaannya :
No |
URAIAN |
LUAS |
1 |
Tanah Pemukiman |
153.723 Ha |
2 |
Tanah Sawah |
171.236 Ha |
3 |
Tanah Kering |
 29.118 Ha |
4 |
Fasilitas Umum |
 35.025 Ha |
                 Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
                  Dengan Perincian luas area tiap RW sebagai berikut
Â
 No  |
 RW |
 LUAS WILAYAH |
1 |
RW 01 Nangkerok |
25,620 Ha |
2 |
RW 02 Panyocokan |
18,900 Ha |
3 |
RW 03 Pasirawi |
18,926 Ha |
4 |
RW 04 Ciseupan 1 |
18,300 Ha |
5 |
RW 05 Jaringao |
7,000 Ha |
6 |
RW 06 Ciloa 1 |
16,200 Ha |
7 |
RW 07 Gombong |
18,000 Ha |
8 |
RW 08 Rahayu |
15,950 Ha |
9 |
RW 09 Cibugel |
17,790 Ha |
10 |
RW 10 Awisurat |
20,200 Ha |
11 |
RW 11 Ciloa 2 |
12,100 Ha |
12 |
RW 12 Sukajadi |
14,350 Ha |
13 |
RW 13 Mekarlaksana |
15,100 Ha |
14 |
RW 14 Mekarjaya |
14,810 Ha |
15 |
RW 15 Ciloa 3 |
14.000 Ha |
16 |
RW 16 Kadameteng |
14,300 Ha |
17 |
RW 17 Pasirmala |
18,280 Ha |
18 |
RW 18 Ciseupan 2 |
18,436 Ha |
19 |
RW 19 Pasirsuling |
14,756 Ha |
20 |
RW 20 Mekarsaluyu |
13, 426 Ha |
21 |
RW 21 Tonjong |
16,526 Ha |
22 |
RW 22 Lemburkolot |
21,616 Ha |
23 |
RW 23 Babakan Saluyu |
14,416 Ha |
Â
Â
- KEADAAN SOSIAL PENDUDUK DESA PANYOCOKAN
- KEPENDUDUKAN :
Jumlah Penduduk Desa Panyocokan Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Â
No |
Tahun |
Jumlah Penduduk (Jiwa) |
||
Laki-Laki |
Perempuan |
Jumlah |
||
1 |
2019 |
6.268 orang |
6.144 orang |
12.412 orang |
Â
Dengan rincian data penduduk di wilayah RW sebagai Beriku
Â
Â
No |
RW |
Jumlah Penduduk (Jiwa) |
||
Laki-laki |
Perempuan |
Jumlah |
||
1 |
001 |
353 |
314 |
667 |
2 |
002 |
368 |
335 |
703 |
3 |
003 |
208 |
210 |
418 |
4 |
004 |
546 |
435 |
981 |
5 |
005 |
358 |
333 |
691 |
6 |
006 |
346 |
365 |
711 |
7 |
007 |
245 |
240 |
485 |
8 |
008 |
144 |
146 |
290 |
9 |
009 |
210 |
208 |
418 |
10 |
010 |
285 |
227 |
562 |
11 |
011 |
255 |
265 |
520 |
12 |
012 |
226 |
205 |
431 |
13 |
013 |
286 |
271 |
557 |
14 |
014 |
268 |
276 |
544 |
15 |
015 |
347 |
383 |
730 |
16 |
016 |
218 |
217 |
435 |
17 |
017 |
263 |
265 |
528 |
18 |
018 |
358 |
454 |
812 |
19 |
019 |
228 |
193 |
421 |
20 |
020 |
185 |
175 |
360 |
21 |
021 |
153 |
171 |
324 |
22 |
022 |
158 |
168 |
326 |
23 |
023 |
260 |
238 |
498 |
Â
Â
Jumlah Rumah Tangga di Desa Panyocokan adalah sebagai berikut :
Â
No |
RW |
Jumlah Kepala Keluarga |
Ket. |
1 |
001 |
199 |
 |
2 |
002 |
224 |
 |
3 |
003 |
144 |
 |
4 |
004 |
220 |
 |
5 |
005 |
210 |
 |
6 |
006 |
238 |
 |
7 |
007 |
200 |
 |
8 |
008 |
92 |
 |
9 |
009 |
130 |
 |
10 |
010 |
180 |
 |
11 |
011 |
172 |
 |
12 |
012 |
120 |
 |
13 |
013 |
196 |
 |
14 |
014 |
173 |
 |
15 |
015 |
210 |
 |
16 |
016 |
145 |
 |
17 |
017 |
155 |
 |
18 |
018 |
203 |
 |
19 |
019 |
122 |
 |
20 |
020 |
109 |
 |
21 |
021 |
94 |
 |
22 |
022 |
122 |
 |
23 |
023 |
170 |
 |
Â
Jumlah Rumah Tangga miskin di Desa Panyocokan adalah sebagai berikut :
Â
No |
RW |
JUMLAH RTM |
 Keterangan  |
1 |
RW 01 Nangkerok |
92 |
 |
2 |
RW 02 Panyocokan |
54 |
 |
3 |
RW 03 Pasirawi |
52 |
 |
4 |
RW 04 Ciseupan 1 |
75 |
 |
5 |
RW 05 Jaringao |
84 |
 |
6 |
RW 06 Ciloa 1 |
62 |
 |
7 |
RW 07 Gombong |
52 |
 |
8 |
RW 08 Rahayu |
37 |
 |
9 |
RW 09 Cibugel |
39 |
 |
10 |
RW 10 Awisurat |
94 |
 |
11 |
RW 11 Ciloa 2 |
55 |
 |
12 |
RW 12 Sukajadi |
69 |
 |
13 |
RW 13 Mekarlaksana |
58 |
 |
14 |
RW 14 Mekarjaya |
42 |
 |
15 |
RW 15 Ciloa 3 |
77 |
 |
16 |
RW 16 Kadameteng |
29 |
 |
17 |
RW 17 Pasirmala |
20 |
 |
18 |
RW 18 Ciseupan 2 |
75 |
 |
19 |
RW 19 Pasirsuling |
73 |
 |
20 |
RW 20 Mekarsaluyu |
44 |
 |
21 |
RW 21 Tonjong |
39 |
 |
22 |
RW 22 Lemburkolot |
49 |
 |
23 |
RW 23 Babakan Saluyu |
33 |
 |
Â
- KESEHATAN :
- Tenaga Kesehatan
No |
TENAGA KESEHATAN |
JUMLAH |
KETERANGAN |
|
1 |
Medis |
Bidan |
4 Orang |
 |
Mantri |
2 Orang |
 |
||
2 |
Keperawatan |
Bidan Desa |
1 Orang |
 |
 |
 |
 |
||
3 |
Partisipasi Masyarakat |
Dukun Bayi |
1 Orang |
 |
Posyandu |
149 unit |
 |
||
Polindes |
1 unit |
 |
||
POD |
- |
 |
||
Desa Siaga |
1 unit |
 |
||
Paraji Sunat |
- |
 |
||
Kader Kesehatan |
122 Orang |
 |
Sumber : Data Desa
Â
- Jumlah Kelahiran
No |
URAIAN |
2019 |
 |
 | |||
1 |
Bayi Lahir Hidup |
217 Orang |
 |
2 |
Jumlah Kematian Bayi |
3 Orang |
 |
Jumlah |
220 orang |
 |
Sumber : Data Desa
Â
- PENDIDIKAN :
- Data Pendidikan
No |
URAIAN |
JUMLAH GURU |
JUMLAH MURID |
KET. |
 |
 | |||||
1 |
PAUD |
41 orang |
370 orang |
Berada di 12 RW |
 |
2 |
SD |
38 orang |
826 orang |
Berada di wilayah RW 09,10,16,17 |
 |
3 |
MI |
26 orang |
581 orang |
MI I DAN MI II, Berada Diwilayah RW 02 |
 |
4 |
MTS |
24 orang |
450 orang |
Berada di wilayah RW 02 dan 17 |
 |
5 |
SMP SWASTA |
22 orang |
269 orang |
Berada di Wilayah RW 06 |
 |
6 |
SMA NEGERI |
69 orang |
1253 orang |
Berada di wilayah RW 18 |
 |
7 |
SMA SWASTA |
49 orang |
1085 orang |
Berada di wilayah RW 06 |
 |
8 |
MA YAYASAN |
38 orang |
166 orang |
Berada di wilayah RW 02 dan RW 17 |
 |
Jumlah |
307 orang |
5000 orang |
 |
 |
Â
Â
- Data Jenis Sarana Pendidikan
Â
No |
JENJANG PENDIDIKAN |
JUMLAH |
LOKASI |
 |
 | ||||
1 |
PAUD |
12 |
RW 01,02,03,04,05,07,09,10,12,15,17,22 |
 |
2 |
SD |
4 |
RW 09,10,16,17 |
 |
3 |
MI |
2 |
RW 02 |
 |
4 |
MTS |
2 |
RW 02 dan 17 |
 |
5 |
SMP SWASTA |
1 |
RW 06 |
 |
6 |
SMA NEGERI |
1 |
RW 18 |
 |
7 |
SMA SWASTA |
1 |
RW 06 |
 |
8 |
MA YAYASAN |
2 |
RW 02 dan RW 17 |
 |
Jumlah |
25 |
 |
 |
Â
Â
- Tingkat Pendidikan
Â
Tidak Tamat SD |
Tamat SD |
Tamat SMP |
Tamat SMA |
Sarjana |
404 Â orang |
3.109 Â orang |
1.388 orang |
1.074 orang |
205 orang |
Â
- KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT :
Â
No |
MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL |
JUMLAH |
KETERANGAN |
1 |
Jumlah orang cacat mental |
30 orang |
Menyebar |
2 |
Jumlah anak yatim 0 – 18 tahun |
112 orang |
Menyebar |
3 |
Jumlah anak piatu  0 – 18 tahun |
59 orang |
Menyebar |
4 |
Jumlah anak yatim piatu 0 – 18 tahun |
28 orang |
Menyebar |
5 |
Jumlah Lansia |
623 orang |
Menyebar |
Â
- KETENAGAKERJAAN :
Â
No |
YANG TERDAFTAR |
JUMLAH |
KETERANGAN |
1 |
Angkatan Kerja |
2208 orang |
Menyebar |
2 |
Yang ditempatkan |
1001 orang |
Menyebar |
3 |
Sisa Pencari Kerja |
1781 orang |
Menyebar |
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
- PEMUDA DAN OLAHRAGA :
Â
No |
KLUB OLAHRAGA YANG TERDAFTAR |
JUMLAH |
KETERANGAN |
1 |
Club Sepakbola |
7 |
Berada diwilayah RW 01,12,15,18,19,21 |
2 |
Club Bola Volley |
6 |
Berada diwilayah RW 01,02,10,12,16,18 |
3 |
Club Bulutangkis |
11 |
Berada diwilayah RW 01,02,03,05,06,11,12,15,16,18,19 Â |
4 |
Club Senam Sehat |
10 |
Berada diwilayah RW 02,03,05,08,09,13,15,17,21,23 |
5 |
Club Tenis Meja |
9 |
Berada diwilayah RW 01,02,04,09,03,14,15,16,18 |
5 |
Club Pencaksilat |
12 |
Berada diwilayah RW 01,02,03,05,08,11,12,13,15,17,21,23 |
6 |
Club Futsal |
13 |
Berada diwilayah RW 01,02,03,05,07,11,12,13,15,16,18,19,21 |
Â
- KESENIAN DAN KEBUDAYAAN :
Â
No |
JENIS KELOMPOK KESENIAN Â YANG ADA |
JUMLAH |
STATUS |
1 |
Seni Calung |
3 |
Pasif |
2 |
Reog |
3 |
Pasif |
3 |
Pencaksilat |
11 |
Aktif |
4 |
Beluk |
1 |
Pasif |
5 |
Upacara Adat |
2 |
Pasif |
6 |
Qasidah |
15 |
Aktif |
7 |
Bangreng |
1 |
Aktif |
8 |
Nasid |
2 |
Aktif |
9 |
Gondang |
1 |
Pasif |
10 |
Hadroh |
1 |
Aktif |
11 |
Rebana |
2 |
Aktif |
12 |
Dangdut |
1 |
Aktif |
JUMLAH |
 |
 |
Keterangan :
- Status Aktif = masih sering melakukan latihan rutin
- Status Pasif = melakukan pelatihan jika mau ada pentas saja
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
- TEMPAT PERIBADATAN :
Â
No |
JENIS PERIBADATAN |
JUMLAH |
KETERANGAN |
1 |
Masjid |
29 |
Berada di semua RW |
2 |
Mushola |
32 |
Berada di semua RW |
3 |
Langgar |
8 |
Berada di semua RW |
4 |
Madrasah |
30 |
Berada di semua RW |
JUMLAH |
99 |
Berada di semua RW |
Â
Â
- KEADAAN EKONOMI PENDUDUK DESA PANYOCOKAN
- Mata Pencaharian
Karena mata pencaharian Desa Panyocokan Bermacam-macam, namun sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh, dilihat dari usia produktif dan non produktif sebagai berikut :
Â
Usia Produktif |
4251 Jiwa |
Usia Non Produktif |
1403 Jiwa |
Â
                  Dengan mata pencaharian masyarakat Desa sebagai berikut :
No |
Mata Pencaharian |
Dusun |
|||
Dusun 1 |
Dusun 2 |
Dusun 3 |
Dusun 4 |
||
 |
PNS |
 54 org |
 10 org |
 8 org |
  5 org |
 |
Honorer |
 25 org |
 13 org |
21 org |
  2 org |
 |
BHL |
196 org |
611 org |
254 org |
173 org |
 |
Pensiunan |
 24 org |
  9 org |
  3 org |
  4 org |
 |
Petani |
 74 org |
 96 org |
233 org |
101 org |
 |
Buruh |
124 org |
416 org |
221 org |
299 org |
 |
Peternak |
  8 org |
 59 org |
 39 org |
  1 org |
 |
Pedagang |
 90 org |
322 org |
 69 org |
 57 org |
 |
Karyawan Swasta |
 80 org |
85 org |
 50 org |
 6 org |
Â
Â
- Jenis Produksi Ekonomi Yang Ada :
Â
JENIS KOMODITI |
PRODUKSI/TH. |
HARGA DESA |
HARGA DI PASAR |
Ton |
Rp/kg |
Rp/kg |
|
Padi |
79.5 |
5.000 |
6.000 |
Jagung |
43 |
3.000 |
5.000 |
Seledri |
23 |
15.000 |
25.000 |
Tomat |
25 |
3.000 |
4.000 |
Jamur |
12 |
10.000 |
13.000 |
Cabe |
1 |
12.000 |
15.000 |
Bawang Merah |
15 |
10.000 |
12.000 |
Labu |
35.5 |
7.000 |
8.000 |
Produksi Kue basah |
0.8 |
60.000 |
65.000 |
Produksi Tahu |
10 |
12.000 |
14.000 |
Produksi Tempe |
10 |
28.000 |
29.000 |
Â
Â
- Perumahan :
Â
Rumah Layak Huni |
2814 Unit |
Rumah Tdk Layak Huni |
 331 Unit |
Â
- Sarana dan Prasarana Desa :
Â
Jumlah Balai Desa |
Jumlah Polindes |
Panjang Jalan Kabupaten |
Panjang Jalan Desa |
Irigasi |
Gedung Olah Raga |
1 |
1 |
1000 m |
5000 m |
6 lokasi |
1 |
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
- PEMBAGIAN WILAYAH DESA PANYOCOKAN
Desa Panyocokan terbagi menjadi 4 (Empat) Dusun, 23  RW, 87 dengan rincian sebagai berikut :
No |
DUSUN |
Jumlah |
||
RW |
RT |
KK |
||
1 |
Dusun 1 |
6 |
27 |
948 |
2 |
Dusun 2 |
6 |
24 |
1240 |
3 |
Dusun 3 |
6 |
20 |
813 |
4 |
Dusun 4 |
5 |
16 |
587 |
JUMLAH |
23 |
87 |
3588 |
Â
Â
Â
Â
Â
Â
- STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA
Â
 Desa Panyocokan menganut sistem kelembagaan pemerintahan Desa dengan pola minimal, selengkapnya sebagai berikut :
Â
- BAGAN
SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA
Â
 KEPALA DESA |
 KEPALA URUSAN TATA USAHA DAN UMUM |
 KEPALA URUSAN KEUANGAN |
 KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN |
 SEKRETARIS DESA |
 KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN |
 KEPALA SEKSI PELAYANAN |
 KEPALA URUSAN PERENCANAAN |
 KEPALA DUSUN I |
 KEPALA DUSUN II |
 KEPALA DUSUN III |
 KEPALA DUSUN III |
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
- Tabel
Nama Pejabat Pemerintah Desa Panyocokan
Â
No |
Nama |
Jabatan |
1 |
H. DADAN. S.Pd.i |
Kepala Desa |
2 |
M AGNI RIZKI SANTANG |
Sekretaris Desa |
3 |
NENDA MIDA PERMANA |
Kaur Kuangan |
4 |
M SIDQIE MUTTAQIEN |
Kur Tata Usaha Umum |
5 |
ABDUL MUIZ JUAERI |
Kasi Kesejahteraan |
6 |
ANA FAUZI SODIK,S.Pd |
Kasi Pemerintahan |
7 |
SUFI MARWAH QIBTI |
Kasi Pelayanan |
8 |
WARDAN SAPRUDIN |
Perencanaan |
9 |
RIDWAN SETIANA |
Kepala Dusun1 |
1 Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun)
Formulir Komentar (Komentar baru terbit setelah disetujui Admin)
|